Photobucket

Jumat, 08 Agustus 2008

Peeddiihh !!!!

Pedih….begitu koyak dihati ini

Tatkala ku tersadar

Dirimu memang bukan milikku

Bahkan pun dalam khayalku

Namun rasa memang tiada dusta

Begitu gejolak cinta di jiwa

Mungkin cinta yang kini terasa

Juga buta merasuk di kalbu

Hingga kurasa tanpa logika

Berbagai dunia ku arungi

Tuk labuhi dermaga cintamu

Pun gagal dalam fakta

Pun jauh jua dalam fakta

Kuarungi hingga dalam maya

Namun cinta tetaplah kuasanya

Begitupun hati dalam genggamnya

Tersirat dalam fikir ini

Tak untukku kau tercipta

Mungkinkah tanpa suci cintamu

Kudapati jiwa begitu bahagia

Seiring masa...inilah yang kurasa

Tiada rasa selain padamu

Tiada cinta lain berani berkata

Kuharap KAULAH pemegang tahta

Gubug cinta dalam jiwa

...Miskin rasa tiada harga

Namun sempurna hanya untukmu

Tuluspun beralir bak cahaya

hai kasihku

Jika aku dapat mengenalmu dari dulu
Pasti kan kuucap syukur sejak waktu itu
Jika aku dapat mengenalmu lebih jauh
Kan kuberikan s’luruh perhatian untukmu

Mungkin di dunia ini kau bukan yang terindah
Tapi tetap tak dapat kucegah hatiku mengatakan sebaliknya
Mungkin aku tak dapat mencintaimu sempurna
Tapi jika kau mencari cinta, aku bisa mencintaimu s’lamanya

Karna Cinta akan selalu ada
Untukmu wahai terCinta

Aneh ???

Walau telah kusadari , cintaku bertepuk sebelah tangan.

Entah kenapa raga ini selalu lunglai tanpa aroma nafasmu.

Harusnya aku telah beranjak pergi, menuntaskan kekalahan hati ini.

Namun asaku enggan beranjak dari bayangmu.



Acapkali aku di peringati oleh malam.

Untuk tidak terlelap dalam hayalan tentangmu.

Sayangnya ke bebalan otakku telah terkontaminasi besitan namamu.



Walau kusadari cintaku tak terbalas.

Dan bahayanya lagi , aku akan terasa linu bila tak mengingatmu.

Kebosanan mencuri waktumu sering menghantui.

Tapi itu tak membuatku jera untuk mengakali pencurian dengan cara lain.



Hymne kegagalan sering dilantunkan temanku.

Akupun ikut terbawa dalam iramanya sambil mengikuti bait baitnya.

“ sungguh aneh “, Hymne itu membuat darahku senmakin mengalir deras , sederas perhatian yang ingin ku berikan padamu.



Ratusan pertanyaan tentangmu sering ku selipkan di tiap doa ku.

Jawabnya terlalu sunyi senyap.

Pertanda apakah ini, aku terkadang bingung terdiam.

Namun tarian penaku tetap menulis tentang rinduku padamu.



Ribuan kata indah kucipta untuk meyakinkan kamu akan kesungguhan hati ini.

“ WOW “ anehnya keindahan kata kataku bisa dikalahkan hanya dengan mendengar suaramu dan melihat senyummu.



Walau kusadari ini bukan yang pertama ku rasa

Tapi ini yang paling banyak menciptkan ke indahan hati.

Membuat hidup ini semakin bervariasi.



Tak ada lagi kata yang bisa ku ungkap bila semuanya tentangmu.

Saat di hadapanmu saja aku tergagap tuk memuji.

Jiwaku luntur diterpa kharismamu.



Ini bukan sebuah permintaan. Ini sebuah rasa direlung yang ku punya.

Walau aku tidak tahu cara memulainya.



Dan semakin ku sadar cintaku bertepuk sebelah tangan.

Aku telah dibodohi oleh suasana persahabatan.

Hingga luput tuk mengutarakan yang sebenarnya terjadi di bilik hati.



Jiwamu telah membumi di aliran darahku.

Mungkin karena telah kupatri namamu.

Yah Ampun.., aku sadar cintaku bertepuk sebelah tangan.

Dan gilanya lagi setiap kata yang keluar darimu, kuartikan sebagai peluang.



Cinta..! hmm..Cinta tak salah kita membutuhkannya.

Banyak orang menjadi pertapa pertapa hanya karena gagal mengeggam dan menjaganya.

“ Bodoh “ kenapa tidak kau pecahkan saja hatinya, agar dapat kau satukan sendiri, lalu kau sucikan dengan usapan tanganmu.

Biar semakin terasa nyerinya.



Jiwaku menasehati aku.

Agar tidak memberikan sepenuhnya cintaku.

Aku tertawa terpingkal pingkal.

Bagaimana mungki bisa

Aku butuh utuh cintanya , jika harus berbagi akupun rela, bilapun tidak setengah dari cintanya harus kucuri.



Jiwaku bosan mendengarku mengeluh tentang cinta.

Padahal aku tidak butuh dikasihani

Yang kumau hanya segelas kasih biar ku teguk berdua denganmu.


Serakahnya manusia bila menganggap emas dan mutiara paling berharga.

Aku tidak munafik emas dan utiara dapat berbicara dengan wanita, tapi tidak dengan cinta.

Bahkan di sakuku hanya ada selembar bait ampuh, namun itu sajah masih gagal.

“ Bocah sai iki ngoyo rek rek rek”

.

Bukankah aku pernah ungkap isi hatiku padamu ?

O , aku lupa, cinta memerlukan bukti bukan hanya janji , realita bukan kata.

Pernah kah aku merelisasikannya ? dapakah aku membuktikannya ?

Hampir saja aku membuat kesalahan, terima kasih penyai penyair bisu kau mengajarkan ku bahayanya berkata kata.


Puluhan rakaat ku hamparkan di sajadah.. terkadang ku niatkan untuk menanyakan tentang kamu.

Jawabannya belum ku dapat. Berarti aku kurang khusu menanyakannnya.

Setelah jiwaku menasehatiku , aku bertanya pada temanku. Sekilas dia tampak membantu. Tapi pada akhir kata dia menyuruhku untuk mencoba kepada yang lain. Kutinggalkan dia dan ku coret namanya dari daftar nama teman.

Bodohnya temanku , tak mengerti indahnya aku saat ada di dekatnya.


Aku tak suka terang. Aku suka gelap dan temaram seperti bintang bintang. Saat kau hadir dimimpiku aku ingin terang sepanjang masa. Biar kucubit tanganku dan berharap ini bukan hanya mimpi.


Saat setan datang menggodaku , aku terdiam lalu kubacakan ribuan ayat ayat dan ia pun lari ketakutan.

Dan ketika malaikat datang akupun tersenyum lalu kubacakan doa yang panjang dan ku ulang ulang , dan ia pun pergi karena bosan.

Tapi akan ku bunuh mereka bila menghampiriku dan meggangguku saat aku sedang memikirkanmu.


Aku hampir mati rasa, ketika puluhan nyamuk menghisap darahku, astaga.. mereka menari nari di kulitku.. untungnya aku dalam hayalan bersamamu yang penuh cinta kasih maka kubiarkan nyamuk mengambil darahku.


Ha Ha Ha.. meskipun aku sadar cintaku bertepuk sebelah tangan.

Akupun mulai menghimpun benih benih yang ingin kutanam di hatimu, biar menyubur. Sebab kata khalil gibran. “ tebarkan benih dan bumi memberimu berkah, layangkan mimpimu kelangit dan ia Akan mendatangkan Kekasih “.


Kusadari kini cintaku bertepuk sebelah tangan,

Sebuah keinginan yang nisbi, memecahku di hening malam. Kupanjatkan doa agar tangan tangan itu bertepuk menandakan cintaku terbalaskan.. akan kuberikan tanganku yang sebelah lagi agar melengkapi bunyi tepukan.

Keberhasilan itu sebuah niat bukann janji. Ini sebuah misi suci bukan basa basi... tebarkan harummu...

Aku disini, menanti purnama purnama dan kau hadir menemani. Kan ku buat secangkir kopi dan kubiarkan kau menikmati tegukannya.

Walaupun lidahku kelu merayu. Bahasa kasih kan tetap ku beri.

Entah cinta terbuat dari dzat apa ? yang pasti cintaku terbuat dar Dzat mu. :



Sungguhpun kau tak berarti saat sendiri

Hentikan pengembaraanmu sesaat di bahuku.

Biar kubawa ranselmu yang coklat mengkilat.

Akan ku isi dengan gandum gandum perhatianku dan beberapa permen tuk memaniskan kembali perjalanmu.



Akupun tak berfungsi bila sendiri.

Temani aku, ajak aku mencapai puncakmu

Mungkin berguna tuk membuat tenda yang kau harap.

Saat kau letih, aku bisa memijat kakimu.

Saat kau gundah aku bisa berkelakar untukmu.

Saat kau gembira akupun menyaksikan.



Ceritakan padaku pakis pakis muda itu

Beritakan padaku dinginnya embun pagi

Kita akan berguna jika bersama

Aku mencari ranting , kau memasak air

Aku terjaga di malam, kau membuat sarapan



Kejujuran hati ini terkadang terdengar konyol ditelinga

Tapi ini apa adanya.

Maafkan bila sipandir berkata seadanya

Ini hanya tarian pena di lembaran jiwa yang penuh harap.



Kamu tahu purnama itu menandakan Apa ?

Sedikitnya ribuan penyair menggunakannya

Sebagai kiasan tuk memuji cahayanya .

Begitupun aku.

Aku begitu mengagumi kamu

Hingga tak henti ku penuhi kertas ini.



cinta tanpa hawe nafsu adalah cinta.

Itu Cintanya malaikat

Cinta dengan hawa nafsu adalah cinta.

Itu cintanya manusia.

Cinta tanpa adanya rasa cinta adalah cinta

Dan itu cintanya binatang

Cinta tak ada yang sempurna

Cinta tak ada yang abadi

Cinta bisa membuat kita kecewa

Cinta bisa membuat kita bahagia

Haruskah kita mendewakan cinta

Haruskah kita membenci cinta

Haruskah kita mendapatkan cinta

Semuanya kita serahkan pada yang kuasa.



Aku suka warna merah , mungkin kau suka warna hijau, biru atau warna lainnya.

Mari melebur dalam dua warna yang berbeda agar kita semakin mengisi kekurangan.

Kamu suka kesunyian, aku suka keramaian, mari berbagi cerita agar saling memahami arti sunyi dan ramai.

Bahagianya bila dunia yang berbeda bisa berdampingan untuk damai bersama.

Pitakon Ku

Bertanya AKu dalam Hati

Salahkah harapku yang tak pasti

Seperti ingin memetik bintang di langit

sedang tuk berjalan saja masih ku terasa letih

Hayalku berlalu tapi ingat ini semua

isi hatiku yang tersalin pada selembar kertas ini

keluar dari mulutku , tergores oleh tanganku

berteman saja untuk ku berlebih apalagi memilikinya

Wajahnya indah terlihat indah dalam ingat

namanya terpatri dalam hati

sedang namaku disecarik kertas sobek pun mungkin tak tertulis olehnya

inikah yang dinamakan cinta bertepuk sebelah tangan

Biarlah semuanya mengalir seperti air

hingga merasuk disetiap sel-sel nadiku

agar dapat kurasakan indahnya merindu,

merindu atau mungkin pedihnya merindu

kau tahu, kau satu di dalam hatiku.

~ oleh cioqueen di/pada Agustus 3, 2008.

Ditulis dalam puisi
Tag: kasih

Konco Kancaku--kabeh wae

My Friend when I think of you.
I think of all that we’ve been through.
All the times we argue and fight,
I know deep inside that it isn’t right.
I, then feel bad and alot of pain.
It feels like I’ve fallen from the sky like the rain.
I love you dear friend with all of my heart.
But now that you’re gone I’ve fallen apart.
I’m getting better as the days go by.
I wish sometimes this was all a big lie.
I pray to you every night.
It’s like you’re my fire, a burning light.
My dear friend, I miss you alot.
I still wonder why you were put in that spot.
I know you’re in a place much better than here.
Watching and helping me with all of my fear.
Our friendship my dear friend,
we will have to the end.
Friends til the end is what we will be.
Someday we’ll be together,
together you and me

Gede nya Cinta ku

Seberapa Besarkah Cintaku?

Minggu, Agustus 3, 2008 pada 8:28 pm · Disimpan dalam Puisi, Sehari-hariku

Jika kamu menanyakan padaku, seberapakah besar cintaku?
Maka kukatakan padamu, bahwa hatiku telah habis kuberikan untuk cintaku

Jika kamu menanyakan padaku, bagaimanakah wujud cintaku?
Maka kukatakan padamu:
diamku,
perkataanku,
senyumku,
pelukanku,
hasratku,
tangisku,
mimpiku,
Dan semua hal tentang diriku
Adalah untuk cintaku

Jika kamu menanyakan padaku, sebanyak apakah cintaku?
Maka kukatakan, aku tak begitu tahu…
Tapi, seandainya semua manusia dikumpulkan
Semua hewan, dan semua buih di lautan
Maka barangkali sebanyak itulah cintaku

Jika kamu menanyakan padaku, apa alasan cintaku?
Maka kukatakan,
Bahwa kaki ini tak bisa berdiri
Jiwa ini tak bisa berlari
Dan aku tak mampu tegar sampai hari ini
Tanpa ada kehadiranmu di sisi…

Jika kamu bertanya kepadaku, seberapa rumitkah cintaku?
Maka kukatakan,
Sayangku, cintaku justru sederhana
Sesederhana ilalang yang tertiup angin pantai

Dan jika kamu menanyakan padaku, seberapa besar cintaku untukmu
Maka aku balik bertanya,
Sayangku, pernahkah engkau seperti Majnun yang mencintai Layla
Seandainya belum pernah
Maka engkau tidak akan pernah tahu
Betapa dalamnya cintaku padamu…

[Selesai]
Bandung, 2 Agustus 2008
11.07 WIB

Opo kui Tresno " apa itu cinta "

gw juga gak tahu persis, tapi beberapa kutipan berikut mungkin bisa menjawab meskipun jawaban yang sesungguhnya ada disekitar kita karena ada cinta maka ada kehidupan.

Cinta tak pernah akan begitu indah, jika tanpa persahabatan… yang satu selalu menjadi penyebab yang lain dan prosesnya adalah irreversible…

Seorang pecinta yang terbaik adalah sahabat yang terhebat.

Jika kamu mencintai seseorang, jangan berharap bahwa seseorang itu akan mencintai kamu persis sebaliknya dalam kapasitas yang sama.
Satu diantara kalian akan memberikan lebih, yang lain akan dirasa kurang…
Begitu juga dalam cinta: kamu yang mencari dan yang lain akan menanti…

Jangan pernah takut untuk jatuh cinta, mungkin akan begitu menyakitkan dan mungkin akan menyebabkan kamu sakit dan menderita…
Tapi jika kamu tidak mengikuti kata hati, pada akhirnya kamu akan menangis… jauh lebih pedih karena saat itu menyadari bahwa kamu tidak pernah memberi cinta itu sebuah jalan.

Cinta bukan sekedar perasaan, tapi sebuah komitmen karena perasaan bisa datang dan pergi begitu saja.

Cinta tak harus berakhir bahagia, karena cinta tidak harus berakhir.

Cinta sejati mendengar apa yang tidak dikatakan dan mengerti apa yang tidak dijelaskan, sebab cinta tidak datang dari bibir dan lidah atau pikiran… melainkan dari hati…

Ketika kamu mencintai, jangan mengharapkan apapun sebagai imbalan, karena jika kamu demikian, kamu bukan mencintai, melainkan investasi…

Jika kamu mencintai, kamu harus siap menerima penderitaan. Karena jika kamu mengharap kebahagiaan, kamu bukan mencintai melainkan memanfaatkan…

Lebih baik kehilangan harga diri dan egomu bersama seseorang yang kamu cintai dari pada kehilangan seseorang yang kamu cintai, karena egomu yang tak berguna itu…

Jangan mencintai seseorang seperti bunga, karena bunga mati kala musim berganti, cintailah mereka seperti sungai, sebab sungai mengalir selamanya…

Cinta mungkin akan meninggalkan hatimu bagaikan kepingan-kepingan kaca, tapi tancapkan dalam pikiranmu, bahwa ada seseorang yang akan bersedia untuk menambal lukamu dengan mengumpulkan kembali pecahan-pecahan kaca itu shingga kamu akan menjadi utuh kembali…

Satu kata,
Membebaskan kita dari seluruh beban dan kepedihan hidup:
Kata itu adalah Cinta

*diambil dari mana-mana, yang ngerasa punya tulisan ini, it is so… romance…

selalu itu

Sedikit curhat akan sekelumit rasa yang selalu menggonggong layaknya anjing jalanan, karena ku lelah akan rasa ini, hati ini kesal.
Aku bingung ketika selalu kudapati hatiku sedang berfikir akan rasa itu, lebih lagi saat ku dapati fikirku sibuk mengurus hati. Siang tadi ku hubungi kawanku, ku korek sejuta info akan rasa hati ini, namun sore ini aku sedih, panas dingin kurasa menyongsong setiap retasan tubuhku. Bodohlah diriku, ku tak percaya akan dia kata siang tadi. Dia ku ajak bicara hal akan sesosok rasa dalam jiwaku ... dia tahu sesosok manusia yang ku punya rasa itu. Namun kalian pasti tahu apa yang kudapat akan efek dalam sore ini.

Kamis, 07 Agustus 2008

jadi yang mana?

tercurah ucap dari corong kasih sayang
mungil bagiku tuk pusingkan cinta
meski itu perihal hidupi aku

"tak usahlah nak bagimu fikir terlalu akan cinta"
"panjang usiamu hilang manfaat akan adanya"
"sadarkan engkau akan masa beserta fakta"

ku tahu akan sayang bertaut saran akan kata itu
namun hati tlah terikat dan terpenjara
akan fikir selalu untuknya
akan rasa hanya dan slalu padanya

ku rasa dia
ku cinta dia
ku ikhlaskan rasa satu padanya

biar bapa berucap tiada
biar mama peluangpun tiada
ku tetap percaya
akan kata asal jiwa

dan yakin ku sekarang
ku memang cinta dia
salahkah jika
ada harap akan ku raih singgasananya

salahkah ...
akan adanya harap ...
mungkinkah ....
ku berharap ...
ku harus berhenti berharap ...
maaf bapa ...
maaf mama ...
telanjur ada cinta untuknya ...
telanjur rasa tertaut padanya ...