Photobucket

Jumat, 08 Agustus 2008

Aneh ???

Walau telah kusadari , cintaku bertepuk sebelah tangan.

Entah kenapa raga ini selalu lunglai tanpa aroma nafasmu.

Harusnya aku telah beranjak pergi, menuntaskan kekalahan hati ini.

Namun asaku enggan beranjak dari bayangmu.



Acapkali aku di peringati oleh malam.

Untuk tidak terlelap dalam hayalan tentangmu.

Sayangnya ke bebalan otakku telah terkontaminasi besitan namamu.



Walau kusadari cintaku tak terbalas.

Dan bahayanya lagi , aku akan terasa linu bila tak mengingatmu.

Kebosanan mencuri waktumu sering menghantui.

Tapi itu tak membuatku jera untuk mengakali pencurian dengan cara lain.



Hymne kegagalan sering dilantunkan temanku.

Akupun ikut terbawa dalam iramanya sambil mengikuti bait baitnya.

“ sungguh aneh “, Hymne itu membuat darahku senmakin mengalir deras , sederas perhatian yang ingin ku berikan padamu.



Ratusan pertanyaan tentangmu sering ku selipkan di tiap doa ku.

Jawabnya terlalu sunyi senyap.

Pertanda apakah ini, aku terkadang bingung terdiam.

Namun tarian penaku tetap menulis tentang rinduku padamu.



Ribuan kata indah kucipta untuk meyakinkan kamu akan kesungguhan hati ini.

“ WOW “ anehnya keindahan kata kataku bisa dikalahkan hanya dengan mendengar suaramu dan melihat senyummu.



Walau kusadari ini bukan yang pertama ku rasa

Tapi ini yang paling banyak menciptkan ke indahan hati.

Membuat hidup ini semakin bervariasi.



Tak ada lagi kata yang bisa ku ungkap bila semuanya tentangmu.

Saat di hadapanmu saja aku tergagap tuk memuji.

Jiwaku luntur diterpa kharismamu.



Ini bukan sebuah permintaan. Ini sebuah rasa direlung yang ku punya.

Walau aku tidak tahu cara memulainya.



Dan semakin ku sadar cintaku bertepuk sebelah tangan.

Aku telah dibodohi oleh suasana persahabatan.

Hingga luput tuk mengutarakan yang sebenarnya terjadi di bilik hati.



Jiwamu telah membumi di aliran darahku.

Mungkin karena telah kupatri namamu.

Yah Ampun.., aku sadar cintaku bertepuk sebelah tangan.

Dan gilanya lagi setiap kata yang keluar darimu, kuartikan sebagai peluang.



Cinta..! hmm..Cinta tak salah kita membutuhkannya.

Banyak orang menjadi pertapa pertapa hanya karena gagal mengeggam dan menjaganya.

“ Bodoh “ kenapa tidak kau pecahkan saja hatinya, agar dapat kau satukan sendiri, lalu kau sucikan dengan usapan tanganmu.

Biar semakin terasa nyerinya.



Jiwaku menasehati aku.

Agar tidak memberikan sepenuhnya cintaku.

Aku tertawa terpingkal pingkal.

Bagaimana mungki bisa

Aku butuh utuh cintanya , jika harus berbagi akupun rela, bilapun tidak setengah dari cintanya harus kucuri.



Jiwaku bosan mendengarku mengeluh tentang cinta.

Padahal aku tidak butuh dikasihani

Yang kumau hanya segelas kasih biar ku teguk berdua denganmu.


Serakahnya manusia bila menganggap emas dan mutiara paling berharga.

Aku tidak munafik emas dan utiara dapat berbicara dengan wanita, tapi tidak dengan cinta.

Bahkan di sakuku hanya ada selembar bait ampuh, namun itu sajah masih gagal.

“ Bocah sai iki ngoyo rek rek rek”

.

Bukankah aku pernah ungkap isi hatiku padamu ?

O , aku lupa, cinta memerlukan bukti bukan hanya janji , realita bukan kata.

Pernah kah aku merelisasikannya ? dapakah aku membuktikannya ?

Hampir saja aku membuat kesalahan, terima kasih penyai penyair bisu kau mengajarkan ku bahayanya berkata kata.


Puluhan rakaat ku hamparkan di sajadah.. terkadang ku niatkan untuk menanyakan tentang kamu.

Jawabannya belum ku dapat. Berarti aku kurang khusu menanyakannnya.

Setelah jiwaku menasehatiku , aku bertanya pada temanku. Sekilas dia tampak membantu. Tapi pada akhir kata dia menyuruhku untuk mencoba kepada yang lain. Kutinggalkan dia dan ku coret namanya dari daftar nama teman.

Bodohnya temanku , tak mengerti indahnya aku saat ada di dekatnya.


Aku tak suka terang. Aku suka gelap dan temaram seperti bintang bintang. Saat kau hadir dimimpiku aku ingin terang sepanjang masa. Biar kucubit tanganku dan berharap ini bukan hanya mimpi.


Saat setan datang menggodaku , aku terdiam lalu kubacakan ribuan ayat ayat dan ia pun lari ketakutan.

Dan ketika malaikat datang akupun tersenyum lalu kubacakan doa yang panjang dan ku ulang ulang , dan ia pun pergi karena bosan.

Tapi akan ku bunuh mereka bila menghampiriku dan meggangguku saat aku sedang memikirkanmu.


Aku hampir mati rasa, ketika puluhan nyamuk menghisap darahku, astaga.. mereka menari nari di kulitku.. untungnya aku dalam hayalan bersamamu yang penuh cinta kasih maka kubiarkan nyamuk mengambil darahku.


Ha Ha Ha.. meskipun aku sadar cintaku bertepuk sebelah tangan.

Akupun mulai menghimpun benih benih yang ingin kutanam di hatimu, biar menyubur. Sebab kata khalil gibran. “ tebarkan benih dan bumi memberimu berkah, layangkan mimpimu kelangit dan ia Akan mendatangkan Kekasih “.


Kusadari kini cintaku bertepuk sebelah tangan,

Sebuah keinginan yang nisbi, memecahku di hening malam. Kupanjatkan doa agar tangan tangan itu bertepuk menandakan cintaku terbalaskan.. akan kuberikan tanganku yang sebelah lagi agar melengkapi bunyi tepukan.

Keberhasilan itu sebuah niat bukann janji. Ini sebuah misi suci bukan basa basi... tebarkan harummu...

Aku disini, menanti purnama purnama dan kau hadir menemani. Kan ku buat secangkir kopi dan kubiarkan kau menikmati tegukannya.

Walaupun lidahku kelu merayu. Bahasa kasih kan tetap ku beri.

Entah cinta terbuat dari dzat apa ? yang pasti cintaku terbuat dar Dzat mu. :



Sungguhpun kau tak berarti saat sendiri

Hentikan pengembaraanmu sesaat di bahuku.

Biar kubawa ranselmu yang coklat mengkilat.

Akan ku isi dengan gandum gandum perhatianku dan beberapa permen tuk memaniskan kembali perjalanmu.



Akupun tak berfungsi bila sendiri.

Temani aku, ajak aku mencapai puncakmu

Mungkin berguna tuk membuat tenda yang kau harap.

Saat kau letih, aku bisa memijat kakimu.

Saat kau gundah aku bisa berkelakar untukmu.

Saat kau gembira akupun menyaksikan.



Ceritakan padaku pakis pakis muda itu

Beritakan padaku dinginnya embun pagi

Kita akan berguna jika bersama

Aku mencari ranting , kau memasak air

Aku terjaga di malam, kau membuat sarapan



Kejujuran hati ini terkadang terdengar konyol ditelinga

Tapi ini apa adanya.

Maafkan bila sipandir berkata seadanya

Ini hanya tarian pena di lembaran jiwa yang penuh harap.



Kamu tahu purnama itu menandakan Apa ?

Sedikitnya ribuan penyair menggunakannya

Sebagai kiasan tuk memuji cahayanya .

Begitupun aku.

Aku begitu mengagumi kamu

Hingga tak henti ku penuhi kertas ini.



cinta tanpa hawe nafsu adalah cinta.

Itu Cintanya malaikat

Cinta dengan hawa nafsu adalah cinta.

Itu cintanya manusia.

Cinta tanpa adanya rasa cinta adalah cinta

Dan itu cintanya binatang

Cinta tak ada yang sempurna

Cinta tak ada yang abadi

Cinta bisa membuat kita kecewa

Cinta bisa membuat kita bahagia

Haruskah kita mendewakan cinta

Haruskah kita membenci cinta

Haruskah kita mendapatkan cinta

Semuanya kita serahkan pada yang kuasa.



Aku suka warna merah , mungkin kau suka warna hijau, biru atau warna lainnya.

Mari melebur dalam dua warna yang berbeda agar kita semakin mengisi kekurangan.

Kamu suka kesunyian, aku suka keramaian, mari berbagi cerita agar saling memahami arti sunyi dan ramai.

Bahagianya bila dunia yang berbeda bisa berdampingan untuk damai bersama.

Tidak ada komentar: